ERDIKHA MORNING IDEA 03 JANUARY 2022
View PDF
03 Jan 2022

Welcome to 2022

Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup melemah pada level 6581. Indeks dibebani oleh sektor Industrials (-1.474%), Energy (-1.457%), Transportation & Logistic (-1.012%), Financials (-0.892%), Consumer Non-Cyclical (-0.495%), Properties & Real Estate (-0.115%), Infrastructures (-0.083%), kendati ditopang oleh sektor Consumer Cyclicals (0.066%), Basic Materials (0.357%), Healthcare (0.683%), Technology (3.62%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6550 dan level resistance 6610. Bursa saham AS, tiga indeks utama di Wall Street menutup 2021 dengan manis. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 18,73% year-to-date (ytd), S&P 500 melonjak 27%, dan Nasdaq Composite terangkat 21,4%. Sepanjang 2021, S&P 500 membukukan rekor tertinggi hingga 70 kali. Ini adalah rekor terbaik sejak 1995. Padahal situasi 2021 sangat tidak mudah. Peralihan kekuasaan AS yang tidak mulus, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dengan berbagai varian baru, masalah rantai pasok, krisis energi, inflasi tinggi, hingga pengurangan stimulus moneter menjadi tantangan yang harus dihadapi pelaku ekonomi di Negeri Paman Sam. Tahun lalu, laba bersih emiten di S&P 500 melesat 45% dari tahun sebelumnya. Sektor-sektor yang bangkit di antaranya energi, real estat, dan yang terkait dengan pemulihan ekonomi. Sentimen hari ini yaitun datang dari dalam negeri akan rilis data aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan purchasing managers indesx (PMI) periode Desember 2021. Pada bulan sebelumnya, IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia sebesar 53,9. Menurut Trading Economics memperkirakan PMI manufaktur Indonesia bakal berada di level 54. Selanjutnya yaitu akan rilis data inflasi periode Desember 2021. Menurut Trading Economic memperkirakan akan terjadi inflasi 0,52% pada desember 2021 dibandingkan buan sebelumnya. Sementara dibandingkan Desember 2020 (year-on-year/yoy) laju inflasi diperkirakan 1,81%. Setiap Desember, inflasi tahunan akan sama dengan tahun kalender atau tahun berjalan (year-to-date/ytd). Jadi inflasi sepanjang 2021 diperkirakan 1,81%, sama seperti inflasi tahunan. Sedangkan inflasi inti secara tahunan diperkirakan 1,51% pada Desember 2021. Lagi-lagi, ini sama dengan laju sepanjang 2021. Secara umum, tekanan inflasi belum terasa di perekonomian domestik. Tidak seperti di negara-negara maju, laju inflasi di Indonesia malah melambat. (source : CNBC Indonesia)





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com